Jadisingkat nya pemerintahan otoriter ini sangat sangat membelenggu kebebasan dalam suatu individu untuk mengkeritik atau pun menyampaikan aspirasi pada suatu sistem yang salah. Dampak dari pemerintah otoriter di Bidang Pertahanan dan Keamanan. Penyelenggaraan pemerintahan yang tidak transparan juga berakibat pada bidang pertahanan dan keamanan. Sistem politik otoriter merupakan salah satu sistem politik yang ada di dunia. Sistem politik ini memiliki ciri-ciri seperti sistem politik totaliter. Pemerintahan yang menggunakan sistem politik otoriter cenderung membatasi kebebasan masyarakat. Selain itu media dan pers dikontrol dan segala bentuk pemberitaan yang keluar harus sesuai dengan narasi pemerintah. Nah! untuk lebih jelasnya, kali ini mudabicara ingin mengulas lebih tentang sistem politik otoriter, pengertian, macam dan cirinya. Selengkapnya simak ulasan berikut ini BACA JUGA Sistem Politik, Pengertian dan Macam-macamnya Secara etimologi kata otoriter berasal dari bahasa Latin auctoritas yang berarti wibawa, kuasa, pengaruh, dan otoritas. Sedangkan dalam bahasa Inggris istilah otoriter adalah authoritarian. Kata otoriter sendiri jika diartikan dalam bentuk paham adalah otoritarianisme. Otoritarianisme adalah suatu pendirian yang berpegang pada kekuasaan dan wibawa yang sifatnya memaksa. Kekuasaan dalam sistem politik otoriter lebih bersifat memaksakan kehendak dan sewenang-wenang. Di sisi lain segala kontrol pemerintahan ditangan satu orang pemimpin atau kebijakan dalam sistem politik ini tidak bersifat terbuka dan tanpa jajak pendapat masyarakat. Artinya keputusan bersifat mutlak, selain itu kebebasan masyarakat dalam mengeluarkan kritik dan pendapat terbatas. Biasanya pemimpin yang memiliki gaya otoriter ia selalu merasa mengerti segala hal dan tidak menyukai segala bentuk kritik dan pendapat. Terlebih dalam sistem ini media atau pers tidak memiliki kebebasan. Media boleh mengeluarkan berita namun berita yang positif tentang pemerintahan. BACA JUGA Sistem Politik Totaliter, Pengertian, Macam dan Ciri-Cirinya Hampir semua berita dalam sistem ini memuji proses pemerintahan tak ada kritik dan saran guna menjadi pertimbangan second opinion pemerintah dalam mengambil kebijakan. Otoriter memang berbeda dengan gaya kepemimpinan otoritatif. Jika kepemimpinan otoritatif bekerja sebagai pemandu guna mengarahkan anak buahnya untuk mencapai tujuan bersama. Lain halnya dengan gaya otoriter yang lebih menggunakan gaya kepemimpinan tangan besi dan tidak mentoleransi kesalahan sekecil apapun. Namun perlu digaris bawahi tidak semua kepemimpinan otoriter negatif. Kadang suatu organisasi bahkan negara memerlukan gaya kepemimpinan otoriter ini. Sosok yang percaya diri membuat keputusan dengan cepat dan yakin segala keputusannya sempurna. Dalam sejarah kepemimpinan dunia ada beberapa pemimpin menggunakan gaya dan sistem politik otoriter ini antara lain Richard Nixon, Adolf Hitler, Kim Jong-un, Benito Mussolini, Soeharto dan Muamar Khadafi. BACA JUGA Sistem Politik Demokrasi Liberal, Pengertian, Macam dan Cirinya Ciri-Ciri Sistem Politik Otoriter Kekuasaan Penuh Pada Pemimpin Dalam sistem politik otoriter kekuasaan dipegang penuh oleh pemimpin. Para pejabat hanya menjadi bawahan yang tidak memiliki kebebasan dalam mengeluarkan pendapat dan menentukan arah pemerintahanya sendiri. Mereka hanya berperan menjadi penyambung keputusan-keputusan pemimpin. Kekuasaan mutlak tersebut mengakibatkan pemimpin mengeluarkan kebijakan atas dasar ide dan pemikirannya sendiri. Hasilnya jelas, kebijakan akan yang muncul akan terlihat monoton karena minim ide dan gagasan baru. Keputusan Bersifat Mutlak Keputusan bersifat mutlak ini artinya keputusan pemimpin tidak dapat diganggu gugat. Semua keputusan bisa berubah bila seorang pemimpin ingin merubahnya. Seorang pengikut yang menjadi bawahan pun tak diberi ruang untuk berpendapat apalagi membuat kebijakan sendiri. Dominasi pemimpin ini terjadi dalam setiap pengambilan keputusan dan kebijakan. Bahkan prosedur dan peraturan apapun terkait negara dan organisasi hanya dia yang berhak memutuskan. Pemimpin Bersifat Dominan Dalam proses kepemimpinan memang dominasi pemimpin tidak serta merta berarti negatif. Kadang kepemimpinan yang bersifat dominan ini dapat berhasil ketika pemimpinnya memiliki kredibilitas dan kualitas pribadi yang baik. Namun alangkah baiknya jika dominasi pemimpin ini dapat didistribusikan dalam bentuk perintah ke bawahannya. Selain ada proses kaderisasi, distribusi ini dapat menjadikan semua terlibat dalam pengambilan keputusan. BACA JUGA Sistem Politik Otokrasi, Pengertian, Faktor dan Ciri-cirinya Faktanya memang pemimpin otoriter akan selalu dominan baik dalam pembuatan kebijakan ataupun keputusan-keputusan strategis negara. Minim Inovasi dan Kreativitas Ketika pemimpin tidak mau menerima kritik dan pendapat orang lain maka akan muncul kejenuhan dalam proses pemerintahan. Seorang bawahan tidak merasa termotivasi dan tertantang untuk mewujudkan keadaan yang lebih baik. Mereka menjalankan tugas tidak berdasarkan kesenangan atau kebahagian. Namun mereka menjalankan tugas dengan penuh paksaan, kecemasan dan ketakutan. Adanya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme Minimnya pengawasan dan keterbukaan sistem politik otoriter sering terjadi korupsi, kolusi dan nepotisme. Segala bentuk perusahaan milik publik terasa milik pribadi. Kekuatan pemimpin yang dapat mengendalikan segala hal membuat aset-aset negara ataupun organisasi di monopoli untuk memperkaya diri sendiri. Pemimpin Berorientasi Pada Hasil Dalam kepemimpinan yang absolut seorang pemimpin tidak akan menghargai proses. Mereka hanya membutuhkan hasil yang maksimal dan tidak mentoleransi kesalahan sedikit pun. Biasanya sistem politik otoriter menganggap orang bawahan sebagai orang yang tidak cakap dan tidak kompeten. Seandainya ada ide yang bagus ia akan menjadi sekedar angin lalu. BACA JUGA Sistem Politik Oligarki, Pengertian, Macam Dan Ciri-Cirinya Suka Memberikan Hukuman Keras Dalam sistem politik otoriter segala bentuk kritik adalah pembangkangan sehingga tak heran para pengkritik akan dipenjara sesuka hati bahkan sampai terjadi pembunuhan. Dalam konteks Indonesia mungkin masih ingat beberapa kekerasan dan penculikan terhadap aktivis yang memperjuangkan hak-hak rakyat. Penguasa tak segan untuk memenjarakan tanpa proses peradilan bahkan sampai penculikan yang berujung pembunuhan. Melanggar Hak Asasi Manusia Kebebasan berkumpul dan berorganisasi merupakan hal yang terlarang dalam sistem politik ini. Selain itu pemimpin tak segan-segan melakukan segala cara jika kekuasaan mereka terancam. Rakyat hanya sebagai variabel pelengkap untuk menyukseskan dan melanggengkan kekuasaan dan kekayaan pemimpin. Stabilitas Politik Terbatas Sebagai contoh stabilitas politik terbatas adalah propaganda Kim Jong-Un di Korea Utara. Seluruh media baik cetak maupun elektronik digunakan Kim Jong-Un untuk melakukan pencitraan. Pencitraan yang ia lakukan bertujuan untuk meningkatkan kesetian warga serta menjaga popularitas. Berbeda dengan Joseph Stalin, ia menggunakan kekuatan militer untuk mengendalikan masyarakat serta kontrol sosial. Militer di zamannya memegang kendali penuh sampai pada tingkat administrasi masyarakat. BACA JUGA 10 Manfaat Belajar Politik Untuk Anak Muda Cara jitu seorang pemimpin otoriter untuk melanggengkan kekuasaan antara lain Melakukan pencitraan diri melalui media, Mengontrol oposisi, Mengelola birokrasi sampai pada tingkat bawah dan terakhir menguasai militer. Masyarakat Sipil Lemah Seorang pemimpin yang otoriter akan dengan mudah melemahkan gerakan sipil. Sebagai contoh zaman orde baru tidak ada partai yang dapat memenangkan pemilu kecuali partai Golkar. Kebebasan sipil tidak ada sama sekali. Masyarakat dilarang untuk membuat organisasi dan partai politik. Segala bentuk aktivitas masyarakat dikontrol. Memobilisasi pemilihan umum dengan memanfaatkan aparatus sipil negara. Sekian ulasan mudabicara mengenai sistem politik otoriter, semoga dapat menjadi bahan bacaan yang baik untuk teman-teman semua. Selamat membaca Post Views 390 Tulisan Terkait

Padamasa berlakunya Demokrasi Parlementer (1945-1959), kehidupan politik dan pemerintahan tidak stabil sehingga program dari suatu kabinet tidak dapat dilaksanakan dengan baik dan erkesinambungan. Salah satu faktor penyebab ketidak stabilan tersebut adalah sering bergantinya kabinet yang bertugas sebagai pelaksana pemerintahan. Misalnya

– Otoritarianisme dapat disebut juga paham politik otoriter. Dikutip dari buku Menelusuri Akar Otoritarianisme di Indonesia 2007, Baskara Wardaya menjelaskan bahwa otoritarianisme adalah bentuk pemerintahan yang bercirikan penekanan kekuasaan hanya pada negara atau pribadi tertentu, tanpa melihat derajat kebebasan individu. Dikutip dari Britannica, otoritarianisme merupakan kepatuhan buta terhadap otoritas, sebagai lawan dari kebebasan berpikir dan bertindak juga Pengertian Sistem Politik Ciri-Ciri Otoritarianisme Menurut Theodore M. Vestal dalam buku Ethiopia A Post-Cold War African State 1999, otoritarianisme mempunyai enam ciri-ciri, yakni Struktur kekuasaan yang sangat terkonsentrasi dan terpusat Contohnya, Uni Soviet yang kekuasaannya terpusat di Moskow tepatnya di Kremlin dan menjadi ibu kota negara. Otoritarianisme mengikuti beberapa prinsip Beberapa prinsip tersebut yaitu Aturan manusia, bukan supremasi hukum Pemilihan yang dimanipulasi Semua keputusan politik penting yang dibuat oleh pejabat yang tidak dipilih secara tertutup Birokrasi beroperasi cukup independen dari aturan, pengawasan yang dipilih pejabat, atau perhatian konstituen yang konon mereka layani Pelaksanaan kekuasaan politik yang informal dan tidak diatur Contohnya semua aturan yang ada di Korea Utara disusun oleh pemimpin tertingginya, saat ini Kim Jong-Un. Pengawasan birokrasi pun sangat ketat oleh petinggi negara. Baca juga Kenapa Korea Terbagi Menjadi Utara dan Selatan? Kepemimpinan yang ditunjuk sendiri dan bahkan jika dipilih tidak dapat digantikan oleh pilihan bebas warga negara di antara para pesaing Contohnya, Kim Jong-Un yang memimpin Korea Utara menunjuk sendiri sebagai pemimpin tertinggi di negaranya menggantikan ayahnya Kim Jong-Il yang meninggal. Tidak ada jaminan kebebasan sipil atau toleransi untuk oposisi Contohnya, di Korea Utara tidak terdapat ruang untuk oposisi bersuara. Bila terdapat oposisi atau pihak yang mengkritik pemerintahan Kim Jong-Un, nyawanya akan terancam. Lemahnya masyarakat sipil Otoritarianisme melemahkan masyarakat sipil dengan beberapa aturan, seperti Tidak ada kebebasan untuk membuat berbagai kelompok organisasi dan partai politik untuk bersaing demi kekuasaan atau mempertanyakan keputusan penguasa. Memaksakan kontrol di hampir seluruh elemen masyarakat. Contohnya, saat sebelum Perang Dunia 2 hingga Perang Dunia 2 berakhir, Jerman hanya memiliki satu Partai. Partai tersebut yaitu Partai Nazi. Baca juga Faktor Penyebab Pemerintahan Tidak Transparan Keterbatasan stabilitas politik Stabilitas politik dipertahankan oleh Kontrol atas dan dukungan militer untuk memberikan keamanan pada sistem dan kontrol masyarakat Birokrasi yang dikelola rezim Kontrol oposisi internal dan perbedaan pendapat Penciptaan kesetiaan melalui berbagai cara sosialisasi Contohnya, Joseph Stalin pada masa kepemimpinannya memegang kendali penuh atas militer negaranya. Militer dijadikan kontrol sosial bahkan hingga ke tingkat paling rendah di tatanan administrasi di negaranya tersebut. Sedangkan penciptaan kesetiaan melalui berbagai cara sosialisasi terjadi di Korea Utara. Di mana televisi dan radio dipenuhi propaganda untuk meningkatkan kesetiaan warganya kepada negara dan juga meningkatkan citra Kim Jong-Un sendiri. Baca juga Bagaimana Proses Komunikasi Politik? Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
48 Sistem pemerintahan otoriter lebih menonjolkan. a. kepentingan golognan tertentu b. kepentingan pribadi c. ideologi dan kekuasaan negara d. kekuatan dan kekuasaan negara e. kepentingan rakyat secara sama Jawaban: d 49. Pada periode 5 Juli 1959-April 1965, negara Indonesia menganut sistem demokrasi. a. liberal b. terpimpin c

- Otoriter merupakan salah satu jenis gaya kepemimpinan yang berdasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan mutlak yang harus dipatuhi. Setiap perintah dan kebijakan yang ditetapkan tanpa berkonsultasi dengan bawahannya dan harus segera dilakukan. Seorang pemimpin yang autokratik adalah seorang yang sangat egois. Pemimpin yang memiliki tipe otoriter biasanya bekerja secara sungguh-sungguh dan cermat di mana pemimpin bekerja menurut peraturan kebijakan yang berlaku dan segala instruksinya harus dipatuhi oleh para bawahannya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, otoriter dapat diartikan sebagai perilaku sewenang-wenang. Seorang pemimpin yang otoriter juga akan menunjukan berbagai sikap yang menonjolkan kekuasaan seperti kecenderungan dalam memperlakukan para bawahan sama dengan alat lain dalam organisasi. Nah untuk mengetahui lebih rinci mengenai otoriter, berikut merangkum dari berbagai sumber pada Sabtu 6/8. Definisi otoriter foto Otoriter adalah gaya kepemimpinan yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang ingin diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab akan dipegang oleh si pemimpin, sedangkan para bawahan hanya sekadar melaksanakan tugas yang sudah diberikan. Tipe kepemimpinan yang otoriter hanya sekadar melaksanakan tugas yang sudah diberikan. Para pemimpin otoriter melakukan pengambilan keputusan sendiri tanpa berkonsultasi dengan para karyawannya. Mereka menghasilkan keputusan, mengkomunikasikannya kepada bawahan dan mengharapkan implementasi atas instruksi mereka dengan segera. brl/lea Recommended By Editor Gelar laga uji coba lawan Timnas Argentina, ini 3 keuntungan Indonesia jika menang Desentralisasi adalah pemindahan kekuasaan, pahami jenis-jenisnya Spionase adalah penyelidikan secara rahasia, ini penjelasannya Otonomi daerah adalah sistem pemerintahan, ini penjelasan lengkapnya APBN adalah, ini fungsi, tujuan, prinsip, dan cara penyusunan Desa adalah susunan pemerintahan terkecil, ini ciri-ciri dan unsurnya

Jikakita perhatikan lebih lanjut, ternyata dalam sistem pemerintahan presidensial yang dianut Indonesia juga sedikit berbeda dengan Filipina dan Amerika Serikat misalnya. saling mengawasi dan mengimbangi untuk mencegah pemerintahan otoriter. Oleh karena itu, baik sistem parlementer maupun sistem presidensial adalah masuk dalam kategori
Sistem pemerintahan otoriter lebih menonjolkan? Kepentingan golongan tertentu Kepentingan pribadi Ideologi dan kekuasaan negara Kekuatan dan kekuasaan negara Kepentingan rakyat secara sama Jawaban yang benar adalah A. Kepentingan golongan tertentu. Dilansir dari Ensiklopedia, sistem pemerintahan otoriter lebih menonjolkan Kepentingan golongan tertentu. Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. Kepentingan golongan tertentu adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google. Menurut saya jawaban B. Kepentingan pribadi adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali. Menurut saya jawaban C. Ideologi dan kekuasaan negara adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain. Menurut saya jawaban D. Kekuatan dan kekuasaan negara adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan. Menurut saya jawaban E. Kepentingan rakyat secara sama adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain. Kesimpulan Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah A. Kepentingan golongan tertentu. Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.

PengertianSistem politik totaliter adalah sebuah sistem tata kelola pemerintahan yang mengendalikan masyarakat secara menyeluruh baik pada tataran sosial, budaya, ekonomi dan politik. Dalam sistem ini negara hadir bukan sebagai wasit tetapi negara hadir sebagai pemain utama. Artinya, tak ada batasan yang jelas antara negara dan warga negara.

Pengertian Otoriter yaitu sebuah bentuk dari kekuasaan yang terpusat. Bentuk kekuasaan ini sangat bertolak belakang dengan sistem demokrasi. Dimana pada sistem demokrasi lebih menekankan pada kekuasaan yang tidak terpusat. Sementara sikap otoriter sering dipahami sebagai sistem politik otoriter. Yang dapat diartikan sebagai bentuk pemerintahan yang lebih menekankan pada kekuasaan negara atau individu tertentu. Kekuasaan yang terpusat tersebut tidak melihat akan kebebasan individu lainnya. Oleh karena itu, sistem otoriter dianggap bertolak belakang dengan demokrasi. Pasalnya, sistem demokrasi akan melalui pemilihan umum untuk memperoleh kekuasaan. Secara etimologi, pengertian otoriter sendiri yaitu pengaruh kuasa, otoritas atau wibawa. Dimana kata otoriter sendiri berasal dari bahasa Inggris Authoritarian dan dari kata Auctoritas dari bahasa Latin. Dengan adanya otoritas individu, maka dapat memberikan pengaruh yang cukup kuat. Pengaruh tersebut dapat berupa gagasan, perilaku dan pemikiran dari seseorang baik perorangan ataupun secara kelompok. Sistem otoriter merupakan rejim politik, ditandai oleh pemusatan kekuatan politik pada kelompok elit. Yang mana kelompok tersebut biasanya tidak akan bertanggung jawab kepada masyarakat secara institusional. Sementara dalam cara hidupnya, pengertian otoriter akan berpegang pada kekuasaan atau otoritasnya. Penganut sistem otoritas akan menggunakan otoritas atau kekuasaannya sebagai dasar dalam berpikir. Biasanya, orang-orang yang memiliki sikap kepemimpinan otoriter sangat perhatian pada efektivitas dalam bekerja. Tidak hanya itu, orang tersebut juga akan terus berpijak pada kewenangan mutlak sebagai pemimpin utama. Dimana orang tersebut akan membuat ide, rencana dan tujuan sendiri. Pemimpin dengan sikap otoriter tersebut akan membuat kebijakan sesuai dengan keputusan dari dirinya sendiri. Ciri, Kelebihan dan Keuntungan Sistem Otoriter Sistem otoriter memiliki ciri pemusatan kekuasaan yang ada pada satu orang saja dan pemerintahannya tidak berdasarkan pada konstitusional. Ciri lain yaitu negara diputuskan berdasarkan kekuasaan dan pembentukan pemerintahan yang tidak berdasarkan pada musyawarah. Pemutusan negara tersebut hanya melalui dekrit dan sistem ini biasanya tidak bertumpu pada pemilu dari warga-warganya. Ada juga yang menggunakan pemilu namun hanya untuk memperkuat pemimpin yang sama. Pada sistem otoriter, hak minoritas akan sering tertindas dan pers sangatlah dibatasi oleh negara. Biasanya akan diterapkan prinsip sama rata dan sama rasa pada sistem otoriter. Kelebihan dan keuntungan menggunakan sistem otoriter pada sistem politik yaitu presiden memiliki kekuasaan penuh dalam pemerintahannya. Konflik yang terjadi pada masyarakatnya akan lebih berkurang karena ada pengawasan terhadap hal-hal yang menggoyahkan masyarakat. Tidak seperti sistem demokrasi yang biasanya memberikan kebebasan masyarakat untuk berpendapat. Dengan menggunakan sistem otoriter, pemerintah jauh lebih mudah dalam menyeragamkan hal-hal yang ada pada negara tersebut. Kekurangan sistem ini yaitu tidak adanya kebebasan pers dalam negara tersebut. Demikian ulasan mengenai pengertian otoriter, ciri-ciri dan keuntungan sistem otoriter. . 229 130 31 420 144 321 99 186

sistem pemerintahan otoriter lebih menonjolkan